Moti, seorang dari daratan Cina pada abad ke V SM telah mengamati fonemena alam yang terjadi pada
ruangan gelap yang mendapatkan pantulan
refleksi benda yang tersinari oleh cahaya matahari di luar ruang melalui lubang kecil (pin-hole) ke arah salah satu dinding
kamar dengan hasil refleksi benda tersebut secara terbalik.
Aristoteles, seorang filsuf yunani pada abad IV SM, mendapatkan pengalaman
dalam mengamati alam ketika sedang duduk di bawah kerindangan pohon ketika
sedang terjadi gerhana matahari. Pantulan cahaya matahari yang melalui
celah-celah rindangnya dedaunan pada bidang tanah di bawah pohon mengakibatkan
refleksi cahaya dalam berbagai ukuran dalam bentuk bulan sabit. Dalam hal ini
semakin kecil ukuran bentuk refleksi cahya semakin tajam outline bulan sabitnya.
Nicephore Niepce, merupakan salah
satu pioner Photography yang
mengabadikan halaman rumahnya dengan kamera Obscura
di atas kertas yang diolesi silver
chloride (perak klorida) dan asam nitrat . Tahun 1826 ia berhasil
menciptakan karya fotografi yang pertama pada lempengan logam berupa karya positif yang disebut Heliographie.
Louis Jcques mande Daguerre, seorang
disainer diorama Prancis yang bekerjasama dengan Niepce telah berhasil
menciptakan karya fotografi positif di atas lempengan logam dengan detail yang
lebih akurat. Karya tersebut juga dibuat dengan camera obscura dengan mengurangi exposure
time yang tadinya 8 jam menjadi lebih cepat, yaitu 20-30 menit. Karyanya disebut
Daguerreotype yang dipatenkan oleh Francois Arago pada tanggal 19 Agustus
1839 dan tanggal tersebut dikenal sebagai hari lahirnya fotografi.
William Henry Fox Talbot, disebut juga sabagai salah satu pioner fotografi dari Inggris yang berhasil menciptakan karya fotografi di atas kertas dengan proses negatif positif yang disebut Colotype atau juga disebut Talbotype pada tahun 1840.
Sir Jhon Herschel, seorang
ilmiawan yang pertama kalinya menggunakan istilah ”Photography” (menggambar dengan cahaya) pada tahun 1839.
Begitulah sejarah dan beberapa tokoh pionir fotografi yang mengawali dan memberikan dasar
bagi pengembangan fotografi dimasa depan. Dari apa yang kita alami dan kita
ketahui saat ini, fotografi sudah berkembang sedemikian luas sehingga merambah kedunia pengatahuan dan teknologi serta
mengemuka diwacana pengetahuan dan penciptaan seni. Sehinggga dapat pula di
katakan bahwa perkembangan dunia fotografi semakin mengkhusus dan terpilah
secara segmented sesuai dengan tujuan
dan implementasinya dari fotografi itu sendiri.
Masing-masing segment fotografi itu telah menciptakan
wacana keilmuan secara unik dengan ciri kekhasanya sebagai suatu entitas kajian tersendiri. Hal ini
ditandai oleh label yang melekat pada entitas
fotografi tersebut. Misalnya fotografi seni, fotografi studio, fotografi
kedokteran, fotografi periklanan, dsb.
No comments:
Post a Comment